Minggu, 25 Oktober 2015

MAKALAH REMAJA DAN PERMASALAHANNYA







 Bismillahirrokhmanirrohim....
BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
            Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Di masa peralihan ini, remaja biasanya akan berusaha untuk mencari jati diri mereka pribadi. Entah dengan cara apapun, mereka akan mencari kepuasan dalam hidup.
            Di jaman yang semakin modern ini, banyak sekali cara kita untuk berkomunikasi dan bertransaksi. Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, banyak juga pihak yang salah dalam menggunakannya. Perkembangan bangsa barat sudah menyebar di semua kalangan dan perubahan itu juga yang menyebabkan mengapa bangsa Indonesia semakin terpuruk. Bukan hanya karena pengolahan dan penggunaan sumber daya alam tetapi juga perubahan gaya hidup masyarakatnya yang sudah bebas, tidak demokratis lagi.   
            Kemunduran itu dimulai dari tingkat pendidikan di Indonesia, untuk sekarang ini memang harus diakui bahwa kalangan pelajar SMA sudah tidak terkontrol lagi, bukan hanya SMA, kalangan mahasiswa, SMP dan SD pun boleh dikatakan sudah bebas. Banyak kejadian yang membuktikan bahwa pendidikan sudah tidak terkontrol lagi, misalnya tawuran pelajar, membolos, mecoret-coret fasilitas sekolah, merokok, narkoba, seks bebas, kekerasan terhadap anggota sekolah, dll.
            Sebenarnya bukan hanya dalam lingkup pendidikan saja, di kalangan para pekerja juga masih banyak yang tidak demokratis. Hal tersebut banyak sekali menjadi sorotan publik, bahwa perkembangan media elektronik juga menjadi penyebab dari kemunduran bangsa. Tetapi hal itu dapat kita tanggulangi yaitu dengan penggunaan secara benar dan tepat.
            Di masa remaja sudah pasti banyak persoalan yang akan dihadapi, kenakalan remaja dapat terjadi oleh beberapa faktor :
      1.   Pergaulan yang salah
      2.   Kurang mendapat perhatian
      3.   Terpengaruh oleh media elektronik
      4.   Banyak masalah yang dihadapi
      5.   Tidak dapat mengontrol diri sendiri


B.  Perumusan Masalah
            Berdasarkan keterangan yang telah diutarakan pada latar belakang di atas, maka penulis menuruskan masalah sebagai berikut :
      1.   Masalah apa sajakah yang biasanya mengganggu pada usia remaja ?
      2.   Bagaimana pendapat dan saran pihak-pihak mengenai masa remaja dan permasalahannya ?
      3.   Mengapa media elektronik menjadi masalah untuk kalangan remaja ?
      4.   Apa kegunaan dan fungsi kondom ?
      5.   Apa yang dimaksud HIV / AIDS ?    
      6.   Apa yang dimaksud dengan IMS (Infeksi Menular Seksual) ?
      7.   Bagaimana solusi untuk mencegah / mengobati penyakit batin saat memperoleh teguran dari orang lain tentang remaja ?

C.  Tujuan Penelitian
      1.   Para remaja dapat mengetahui informasi-informasi tentang masa remaja, sebab-akibat masalah remaja dan cara penanggulangan / solusi untuk mengatasi masalah remaja.
      2.   Para remaja dapat belajar dari pengalaman-pengalaman orang-orang yang lebih tua / dewasa / lebih pengalaman.
      3.   Para remaja dapat menambah ilmu pengetahuannya mengenai kehidupan masa remaja.
      4.   Para remaja dapat memperbaiki pola kehidupan mereka.













BAB II
PEMBAHASAN


      Masa remaja adalah masa penemuan jati diri masing-masing orang. Mencari teman, sahabat dan pacar untuk mengolah sifat dan perilaku. Mengikuti cara pembelajaran yang lebih baik biasanya dapat meringankan otak, karena di samping menambah wawasan kita juga dapat berperilaku dengan baik.

A.  Masalah-masalah
            Di masa peralihan (transisi) ini kerap sekali banyak masalah yang timbul dan dihadapi oleh kaum remaja, baik secara fisik / batin, masalah-masalahnya adalah sebagai berikut :
      1.   Percaya diri
                  Pengembangan diri sangatlah penting, terutama saat remaja, karena di saat itulah, usaha yang lakukan akan menjadi maksimal. Setiap manusia diciptakan pasti memiliki kemampuan, tergantung usaha kita untuk mengembangkannya. Meskipun seandainya kita merasa lebih buruk dibandingkan yang lain, tetapi satu hal yang paling penting percaya diri. Karena dengan percaya diri, kita akan mendapat sesuatu yang baik.
                  Dan walaupun pada kenyataannya percaya diri itu sulit, karena malu, takut salah, takut tidak bisa, dll. Tetapi sesungguhnya percaya diri itu mudah, hanya dengn mengatakan aku bisa !! pasti apapun yang dilakukan akan terasa ringan.
      2.   Cinta
                  Masa remaja adalah masa yang paling indah. Para psikolog sepakat bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah dicintai! Cinta bisa menjadi daya pendorong bagi seseorang untuk berprestasi, bisa memotivasi tingkah laku yang baik, bisa mengakibatkan sepasang muda-mudi berlaku konyol. Cinta memberi arti pada kemanusiaan dan menimbulkan harapan serta tujuan hidup.
                  Kalau cinta begitu menakjubkan, mengapa cinta menjadi langka bagi dunia? Mengapa ada banyak kebencian. Jawabannya adalah cinta sejati melampaui cinta romantis, dan cinta sejati melampaui perasaan-perasaan pribadi yang gelisah. Dan cinta juga menjadi masalah dalam kehidupan remaja, tergantung bagaimana kita menanggapi dan melakukannya. Banyak orang yang depresi dan mati karena cinta. Sebenarnya itu tidak perlu terjadi, dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa cinta itu bukan segalanya dan aku tidak perlu berkorban untuk cinta, dan cinta sejati bukan cinta yang harus berkorban nyawa dan kebahagiaan.
      3.   Keluarga
                  Keluarga yang baik adalah dimana bisa menjadi tempat yang bisa saling berbagi. Didalam keluarga akan dikatakan baik adalah dimana keluarga itu memiliki cinta kasih, menghormati antara satu sama lain, dan kesetiaan. Karena ajaran agama dan hukum mengatakan keluarga yang baik adalah keluarga yang bisa menjadi teladan bagi yang lain.
                  Masalah remaja yang terjun pada pergaulan bebas, biasanya dimulai dari keadaan keluarga yang kurang baik, sehingga anak bisa salah dalam bergaul. Tetapi tidak semuanya, bisa juga karena anak tidak bisa mengontrol diri dalam bergaul. Di sini keluarga diharapkan bisa memberikan teladan-teladan yang baik bagi anggota keluarganya agar terhindar dari kejahatan.
      4.   Persahabatan
                  Sahabat ? Apakah itu sahabat ? Apakah teman terdekat kita ? Sahabat bukan berarti orang yang selalu bersama kita, karena mereka belum tentu mau memahami kita. Mencari dan menjadi sahabat bukanlah mudah, karena itu bergantung pada perasaan, disaat kita membutuhkan seseorang untuk teman curhat tetapi disaat itu juga dia pergi meninggalkan kita. Pengkhianatan! Banyak orang yang dikecewakan oleh orang terdekat mereka, sebenarnya mudah sekali untuk mengetahui apakah mereka benar sahabat yang baik atau tidak. Pertama, kenali dia. Kedua, pahami sifatnya. Ketiga, ajak untuk pergi. Keempat, kenalkan dengan teman yang lain. Kelima, curhat. Keenam, lihat perkembangan sifatnya. Ketujuh, ambil keputusan.
      5.   Narkoba
                  Narkoba (Narkotika Berbahaya), kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Saat menginjak usia remaja, timbullah keinginan besar untuk bebas. Remaja tidak lagi ingin tunduk kepada kekuasaan orang tua, perintah guru / pihak-pihak yang bisa mengaturnya. Demikian nyata keinginan untuk bebas ini, sehingga sering mereka disudutkan dengan sebutan “semau gue”. Jangan bingung, ini adalah hal yang sangat normal dalam usaha menemukan jati diri.
                  Hal ini yang juga menyolok adalah peranan teman-teman, khususnya teman satu grup, geng / kelompok. Norma kelompok akan menjadi standar bertingkah laku mereka. Remaja akan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil “sama” dengan teman-temannya, baik dalam bahasa, hobi, minat, penampilan, dan kegiatan. Tetapi pergaulan yang mereka dapatkan haruslah baik, karena bagi mereka “seseorang adalah teman baik, bila orang itu baik kepada kita”.
      6.   Depresi / stress
                  Depresi adalah suatu penyakit dimana akal pikiran dan perasaan tidak sejalan lagi, sehingga banyak menimbulkan kejahatan. Banyak orang gila yang kita temui di jalanan, itu karena keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan dan usaha memanfaatkan hidup. Para ahli mengemukakan beberapa penyebab depresi :
            1)   Kehilangan orang / benda yang paling disayangi
            2)   Perasaan tidak berdaya
            3)   Pandangan yang sangat jelek mengenai diri sendiri
            4)   Pengalaman buruk (musibah / kecelakaan) yang beruntun
            5)   Selalu gagal
                  Para ahli memberikan beberapa cara untuk mengatasi depresi :
            1)   Berkonsultasi dengan orang yang mau mengerti masalah kita
            2)   Mencoba untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kita sukai
            3)   Berpikir dan bersikap positif
            4)   Evaluasi tujuan hidup dan cita-cita yang akan kita capai
      7.   Kesuksesan
                  Sukses ? Setiap orang juga ingin sukses. Tetapi cara untuk mendapatkannya memang sulit. Butuh banyak pengorbanan, tetapi harus pengorbanan yang positif. Setiap orang pasti memiliki cita-cita, dan setiap orang juga pasti ingi meraihnya dan menjadi sukses. Dengan usaha dan berdoa, mudah-mudahan semua yang kita harapkan dapat terwujud.
                  Banyak kalangan muda yang bingung dengan masa depan mereka. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah mencari tahu pengalaman-pengalaman orang yang lebih dewasa dan meminta nasihat kepada orang tua, guru, saudara, sahabat dan orang-orang yang kita percaya.


      8.   Keadilan
                  Setiap orang pasti ingin diperlakukan adil. Negara hukum membuat peraturan “Setiap warga negara bersama kedudukannya di mata hukum (UUD psl 27 ayt 1)”. Begitu pun kalangan muda, mereka tidak ingin perhatian kepada mereka hilang, pada sesungguhnya kaum muda ingin menunjukkan kalau mereka bukan anak kecil lagi. Tetapi kebanyakan orang dewasa tidak menganggap apa-apa perbuatan mereka, sehingga semangat mereka berarah pada tindakan yang salah.

B.  Pendapat dan Saran
            Menurut Program Manager Dkap PMI Provinsi Riau, Nofdianto seiring Kota Pekanbaru menuju kota metropolitan, pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat ke kalangan SMP. “Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakaan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,” kata cowok yang disapa Mareno ini pada Xpresi, Rabu (20/8) di ruang kerjanya.
            Sejak berdirinya Dkap PMI tiga tahun lalu, kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yang sebagai besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk melakukan konseling tanpa didampingi orang tua. “Rata-rata mereka berusia 16-23. bahkan ada yang berusia 14 tahun datang ke Dkap untuk konsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling, ada yang datang sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu,” ujarnya.
            Meskipun begitu, lanjutnya para remaja yang mengalami ‘kecelakaan’ ini tak boleh dijauhi dan dibenci. “Kita tidak pernah melarang mereka untuk melakukan hubungan seks, karena ketika dilarang atau kita menghakimi, mereka menjauhi kita. Makanya Dkap disini merupakan teman curhat mereka dan kita memberikan solusi bersama. Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisa diatasi,” ungkapnya lagi. Bukan hanya remaja nakal saja yang terjebak, anak baik pun bisa kena “Anak baik yang disebut anak rumah pun ada yang mengalami ‘kecelakaan’,” ucapnya. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pencegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks. “Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat kita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan pengamatan kami, banyaknya remaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seks. Seks itu buka hanya berhubungan intim saja. Tapi banyak sekali, bagaimana merawat organ vital, mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar.”
            Sementara itu, Martha Sari Uli pelajar SMAN 4 Pekanbaru mengakui interaksi bebas di kalangan remaja dalam pergaulan bebas, identik dengan kegiatan negatif. “Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remaja adalah masa paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yang menjadi korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang,” ungkapnya ketika diminta komentarnya mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja. Senada dengan itu, Debora Juliana pelajar SMA 4 pekanbaru mengatakan pergaulan bebas itu saat ini sudah tidak tabu lagi, dan banyak remaja yang menjadikannya budaya modern. “Pergaulan bebas berawal ketika remaja mulai melakukan perbuatan yang keluar dari jalur norma-norma yang berlaku di sekitar kehidupan kita. Sekarang banyak banget anak-anak seumuran kita sudah keluar dari jalurnya,” ujar cewek kelahiran 18 Juli 1933. “Kalo aku nggak pernah melakukan hal tersebut dan jangan sampai lah,” tambahnya.
            Di tempat terpisah, Ketua MUI Provinsi Riau Prof. Dr. H. Mahdini Ma mengatakan data yang ditemukan lebih banyak lagi anak-anak yang melakukan hubungan seks bebas. Maka perlu pencegahan. “Saya meminta semua kalangan, baik para pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat agar memfungsikan tugas-tugas sosialnya,”. Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikan ada jaringan tertentu yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karena itu, MUI menghimbau untuk menutup tempat yang berbau maksiat. “Menutup tempat maksiat itu jauh lebih penitng demi generasi muda,” sarannya. Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang tua sangat berperan. Ia berharap, semua sekolah-sekolah tanpa terkecuali memperkuat kembali kehidupan beragama. “Kita harus menanamkan nilai-nilai agama sejak dini sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat,” katanya. Hal sama juga diutarakan Drs. Ali Anwar, Kepala SMA 5 Pekanbaru. Menurutnya, akibat perkembangan zaman, ketika agam tidak lagi menjadi pokok dalam kehidupan banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. “Solusinya, kuatkan lagi ajaran agama. Baik di sekolah maupun di rumah, agama merupakan kebutuhan pokok,” ucapnya. Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. “Orang tua dan anak harus selalu berkomunikasi, sehingga tahu persoalan anak,” ungkapnya.
            Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Drs. H.M. Wardan MP mengatakan melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota untuk membuat surat edaran ke sekolah-sekolah dalam mengantisipasi hal tersebut. “Kita berharap jangan sampai terjadi hal tersebut karena akan merusak diri sendiri, sekolah, agama dan daerah,” ujarnya ketika ditemui usai acara pelantikan Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) Provinsi Riau, Rabu (20/8) malam di Hotel Sahid Pekanbaru.

C.  Media Elektronik, Biang Keladi Pergaulan Bebas Remaja
            Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja.
            Menurut Jane Brown, ilmuwan dari Universitas North Carolina yang memimpin proyek penelitian ini, semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berana mencoba seks di usia muda.
            Sebelumnya para peneliti ini telah menemukan hubungan antara tayangan seks di televisi dengan perilaku seks para remaja. Dengan mengambil sampel sebanyak 1,017 remaja berusia 12 sampai 14 tahun dari Negara bagian North Carolina, AS yang disuguhi 264 tema seks dari film, televisi, pertunjukan, musik, dan majalah selama 2 tahun berturut-turut, mereka mendapatkan hasil sangat mengejutkan. 
            Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seksi dari media.
            Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Amerika Serikat sepuluh kali lipat lebih tinggi disbanding negara-negara indistri maju lainnya, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik disana.
            Pada saat yang sama, orang tua juga melakukan kesalahan dengan tidak memberikan pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka mendapat pemahaman seks yang salah dari media. Akhirnya jangan heran kalau persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesutau yang menyenangkan dan bebas dari resiko (kehamilan atau tertular penyakit kelamin).
            Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur mendapat informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap bahwa teman-teman sebaya mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka akhirnya mengadopsi begitu saja norma-norma sosial “tak nyata” yang sengaja dibuat oleh media.
            Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Pediatrics, serta sebagian dalam Journal of Adolescent Health. Namun sayangnya, hasil penelitian tersebut belum melihat bagaimana dampak informasi seks di internet pada perilaku seks remaja.
           
D.  Kondom 
            Kondom dapat mencegah penularan IMS dan HIV-AIDS melalui hubungan seks. Kondom berfungsi untuk menghambat adanya pertukaran / kontak cairan dari alat kelamin, menghambat masuknya sperma ke dalam vagina / anus / mulut. Jadi kondom mempunyai dua fungsi, yaitu mencegah kehamilan (metoda kontrasepsi) dan sekaligus dapat sebagai pelindung dari penularan IMS dan HIV-AIDS.

E.  HIV/AIDS
            HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Artinya virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia (melemahkan mekanisme alami pertahanan tubuh manusia terhadap penyakit dari luar).
                  AIDS (Acquired Immuno Deviciency Syndrom) adalah kumpulan tanda gejala penyakit akibat hilangnya / menurunnya sistem kekebalan tubuh sesorang yang didapat karena infeksi HIV. HIV masuk melalui aliran darah dan bersarang pada sel darah putih (Tu) yang terdapat pada darah, air mani dan cairan vagina.
            Untuk mengetahui seseorang yang mengidap HIV, yaitu dengan pemeriksaan darah di laboratorium. Tetapi hal itu dapat dilakukan + 3 bulan setelah orang itu terpapar HIV, sehingga besar kemungkinan selama masa itu, orang tersebut akan menularkan pada orang lain.
            Virus HIV merusak sistem kekebalan tubuh penderitanya, dengan menghancurkan sel darah putih yang berfungsi melawan dan membunuh kuman / bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu, orang yang terkena penyakit AIDS akan mudah sekali sakit. Tahap terakhir AIDS juga berupa gangguan otak karena sel otak dari gangguan mental.

F.   Infeksi Menular Seksual (IMS)
            Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual baik itu hubungan seks vagina (melalui vagina), anal (melalui dubur) ataupun oral (melalui mulut).
            Lindungi remaja dari kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual dan HIV/AIDS. Berikan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi untuk melindungi diri. Indonesia merupakan salah satu dari 178 negara yang telah menandatangani rencana aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD, tahun 1994).
            Putus siklus penularan HIV dan AIDS sekarang, atau akan ada satu juta infeksi HIV baru termasuk 350 ribu orang meninggal karena AIDS dalam sepuluh tahun ke depan.

G.  Solusi Menghadapi Penyakit Para Remaja
      1.   Berdoa
      2.   Selalu semangat
      3.   Introspeksi diri
      4.   Jalani / hadapi hari-hari dengan keceriaan
      5.   Bersikap lebih dewasa
      6.   Tidak terlalu memaksa pada kehendak diri sendiri
      7.   Mencari teman yang bisa mengerti
      8.   Menambah ilmu yang mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat membangun
      9.   Selalu berpikir positif
      10. Rekreasi untuk menenangkan pikiran

BAB III
PENUTUP


A.  Simpulan
            Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
      1.   Remaja ingin menunjukkan kemampuan mereka kepada orang lain
      2.   Remaja ingin diakui bahwa mereka sudah dewasa
      3.   Kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa faktor :
            a.   Pergaulan yang salah
            b.   Kurang mendapat perhatian
            c.   Terpengaruh oleh media elektronik
            d.   Banyak masalah yang dihadapi
            e.   Tidak dapat mengontrol diri sendiri
      4.   Masa remaja adalah masa peralihan (transisi) untuk penemuan jati diri         
      5.   Dalam pergaulan remaja dituntut untuk berhati-hati dalam pergaulan, agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak diri sendiri

B.  Saran
            Untuk bisa menjadi remaja yang baik, penulis memberikan beberapa saran untuk para remaja :
      1.   Menghindari pergaulan yang salah dan belajar dari pengalaman
      2.   Untuk bisa terkenal bukan dengan menjadi orang lain melainkan tetap menjadi diri sendiri
      3.   Meminta bimbingan masa remaja kepada orang tua, guru maupun pihak-pihak yang terlibat dalam masalah remaja
      4.   Jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal dan jangan pernah membenci / menjauhi orang-orang yang pernah mengalami akibat / dampak dari kenakalan remaja / pergaulan bebas
      5.   Selalu berpikir positif dan selalu optimis dalam segala hal




DAFTAR PUSTAKA


Artikel. Siklus Pendidikan Remaja (www.google.co.id)


Buku Pengharapan (www.hopenet.net). Malang : Book of Hope

Gaul. Edisi 50. 30 Desember 2006 – 5 Januari 2007. Jakarta : Tabloid TV Remaja

X-presi-riaupos.blogspot.com. Masa Remaja (www.google.co.id)

http://software-comput.blogspot.com/search/label/Artikel


Moga Bermanfaat  amin........


Tidak ada komentar:
Write komentar

Blogroll

Labels